ASN Jangan Mudah Tergiur Janji Paslon
RAKYATCIREBON.CO.ID – Pemerhati politik di Kabupaten Majalengka, Haris Azis Susilo SIP mengatakan, pegawai negeri sipil (PNS) jangan mudah tergiur oleh janji-janji pasangan calon (paslon) mengenai jabatan menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 27 Juni mendatang.
Dijelaskan Haris, ajakan ini untuk menjaga netralitas dan profesionalisme di lingkungan birokrasi. Namun hal itu jangan sampai memengaruhi PNS untuk terlibat dan bersikap tidak netral.
“Sebagai abdi negara jangan tergoda dengan janji dari paslon. Misalnya kenaikan jabatan, dengan catatan mau menjadi tim sukses paslon kepala daerah tersebut. Tugas kita kerja, kerja, dan kerja melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya, Senin (15/1).
Menurutnya, kalau mau jujur, pengangkatan jabatan tidak ditentukan oleh seberapa dekat seseorang dengan pimpinan daerah. Akan tetapi dilakukan dengan open recruitment atau open bidding.
Selain itu promosi jabatan juga tidak dapat dilakukan seenaknya. Dia mengatakan promosi jabatan harus mengikuti peraturan yang berlaku, melalui tahapan yang jelas dan terukur.
“Dengan cara itu, tidak ada satu orang pun yang dapat menjamin seorang ASN dapat menempati posisi pejabat pimpinan tinggi. Kalau ingin naik jabatan, jangan mencari dengan cara-cara yang tidak normal, dengan cara menjadi timses,” ujarnya.
Maka dari itu PNS jangan tergoda oleh iming-iming para paslon yang memintanya menjadi tim sukses dengan imbalan kenaikan jabatan atau yang lainnya. Menurutnya jika ada tawaran seperti itu harus tegas ditolak.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kabupaten Majalengka, Drs H Iman Pramudia Subagja MM mengingatkan, menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada), para guru harus senantiasa bisa menjaga netralitas dan tidak melakukan politik praktis.
Menurut Iman, guru juga memiliki kewajiban yang sama dengan pegawai negeri sipil (PNS) lainnya terkait pilkada, yakni menjaga netralitas serta tidak terlibat dengan politik praktis. \"Jadi saya ingatkan kepada guru agar tetap bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya, netral yang dimaksud yaitu tidak mendukung dan ikut terlibat dalam kampanye salah satu pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati.
“Tapi tentunya kita harus tetap menyukseskan pilkada, dengan cara datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Iman menambahkan, pihaknya juga berpesan dalam upaya meningkatkan kulitas pendidikan di Kabupaten Majalengka, para guru harus benar-benar bekerja dengan sungguh-sungguh, tulus, dan ikhlas mengajar dan mendidik.
Apalagi seorang guru memiliki peran besar menciptakan generasi penerus yang akan melanjutkan roda pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu nari menyatukan langkah dan tekad, memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka.
\"Apalagi sebentar lagi BIJB akan beroperasi, dan akan banyak PR bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Oleh karena itu semua harus sungguhsemangat dan memiliki motivasi untuk memajukan daerah Kabupaten Majalengka,\" pungkasnya.(hsn)
Sumber: